Daftar Isi
- 1 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 43
- 2 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 44
- 3 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46
- 4 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 48
- 5 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 49
- 6 Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 49
SDOnline.id – Belajar toleransi dari permainan tradisional anak beserta kunci jawaban adalah materi yang terdapat pada Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 pembelajaran 6 yang akan kita bahas kali ini ya Sobat SDOnline. Materi ini adalah lanjutan dari materi tangga nada diatonis mayor serta cerita fiksi “Bunga Paling Berharga” pada pembelajaran sebelumnya. Sudahkah Sobat memahami bahwa dengan bermain permainan tradisional anak dapat mengajarkan sikap toleransi? Supaya lebih mudah memahami, mari kita simak materinya bersama-sama.
Beni dan teman-teman berlatih menyanyikan lagu “Kampungku”. Inilah notasi lagu itu.
Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 43
Ayo Membaca
Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak
Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.
Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan. hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.
Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipasti pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”
“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.
Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 44
Ayo Berdiskusi
Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
1. Tulislah peristiwa pada teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”.
Jawaban:
- Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah.
- Dalam acara tersebut, Zaini Alif dari Komunitas Hong mengutarakan bahwa permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan
2. Keragaman apa yang disebutkan pada teks?
Jawaban: keragaman bangsa
3. Sikap apa yang dapat saya tiru dari teks?
Jawaban: Mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan
4. Apa yang sebaiknya kamu lakukan dalam upaya ikut melestarikan permainan tradisional?
Jawaban:
- Mempelajari permainan tradisional di sekitar tempat tinggal saya
- Mengajak teman-teman bermain permainan tradisional
Presentasikan hasil diskusimu di hadapan kelompok-kelompok lain dan Bapak/ Ibu Guru.
Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46
Tahukah Kamu
Permainan Dhingklik Oglak Aglik dan Permainan Perepet Jengkol
Permainan dhingklik oglak aglik serupa dengan permainan perepet jengkol. Keduanya merupakan permainan tradisional anak. Permainan dhingklik oglak aglik dimainkan di Jawa Tengah dan permainan perepet jengkol dimainkan di Jawa Barat.
Permainan ini dilakukan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 3-5 anak. Semua anggota berdiri melingkar saling membelakangi dan berpegangan tangan. Kaki kanan atau kaki kiri setiap anggota kelompok lalu saling bertautan. Kemudian, dengan satu kaki yang menapak, mereka bergerak melingkar sambal menyanyikan lagu daerah. Kelompok yang paling lama mempertahankan tautan kaki sambil bergerak akan menjadi pemenang. Berikut lagu yang dinyanyikan di Jawa Tengah.
Pasang dhingklik oglak aglik
Yen keceklik adang gogik,
Yu yu mbakyu mangga dhateng pasar blanja,
Leh olehe napa,
Jenang Jagung, enthok-enthok jenang jagung,
enthok-enthok jenang jagung,
enthok-enthok jenang jagung.
Berikut lirik lagu yang dinyanyikan di Jawa Barat.
Perepet jengkol jajahean
Kadempet kohkol jejeretean
Eh jaja eh jaja eh jaja eh jaja
Tugas
1. Mainkan permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol Bersama teman-temanmu.
a. Apa yang kamu rasakan?
Jawaban: Saya merasa sangat senang
b. Nilai-nilai apakah yang terdapat pada permainan dhingklik oglak aglik dan perepet jengkol?
2. Adakah permainan serupa permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol di daerahmu? Jika ada, apa nama permainan itu?

Nilai-nilai yang terdapat pada permainan dhingklik oglak aglik dan perepet jengkol:
Jawaban: Nilai kebersamaan
3. Mainkan salah satu permainan tradisional daerahmu.

Ceritakan pengalamanmu saat memainkan permainan itu bersama temantemanmu.
Jawaban:
Saat saya bermain permainan tradisional oglak aglik saya merasa sangat senang. Saya bermain Bersama teman-teman saya. Kami bermain dan tertawa Bersama. Walaupun lelah, namun permainannya sangat seru dan mengasyikkan karena dilakukan Bersama-sama teman.

Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 48
Ayo Mengamati
Amati baik-baik notasi lagu “Syukur” ini.

Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 49
Ayo Bercerita
1. Apa judul lagu itu?
Jawaban: Syukur
2. Siapa penciptanya?
Jawaban: Pencipta lagu Syukur adalah H. Mutahar
3. Apa nada dasar yang digunakan?
Jawaban: Nada dasar lagu Syukur adalah la (C= la)
4. Apa tanda tempo yang digunakan?
Jawaban: Tanda tempol lagu syukur adalah andante sustenuto
5. Apa arti tanda tempo itu?
Jawaban: arti tanda tempo andante sostenuto adalah dinyanyika dengan perlahan-lahan.
6. Bacalah syair lagu tersebut. Bercerita tentang apakah syair lagu itu?
Jawaban: lagu syukur bercerita tentang seseorang yang senantiasa bersyukur akan karunia Tuhan
Jawaban Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Kelas 5 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 49
Ayo Bernyanyi
1. Berlatihlah menyanyikan lagu “Syukur”. Berlatihlah terus berulang-ulang hingga kamu dapat bernyanyi dengan baik. Resapi isi syair lagu. Nyanyikan dengan penuh perasaan ungkapan syukur. Perhatikan pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami pendengar.
2. Ceritakan isi syair lagu “Syukur”.
3. Nyanyikan lagu “Syukur” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Demikian materi tentang belajar toleransi dari permainan tradisional. Selanjutnya, kita akan mempelajari materi tentang bacaan tangga nada diatonis minor yang masih ada pada materi pembelajaran 6, subtema 1, tema 8. (SDOnline.id)